Jumat, 23 Oktober 2015

Unlucky

Unlucky

Aku adalah kutu buku, setelah selesai sekolah aku selalu pergi ke perpustakaan bersama kawanku Yolanda.

Yolanda sangat asik membaca namun aku sangat bosan dan lelah hingga aku tertidur dengan bantalan sebuah buku.
Saat aku terbangun waktu menunjukkan pukul 22.00 malam, aku membujuk Yolanda untuk pulang namun dia tetap tidak mau pulang dan berkata kalau tidak apa pulang larut karena besok hari minggu

Karena aku merasa sebagai kutu buku , ya mungkin tidak apa sesekali pulang larut dan menjadi anak bandel.

Tidak lama kemudian, Yolanda pergi ke toilet, aku mulai ketakutan dengan suasana perpustakaan yang mencekram di tengah malam. jantung ku berdetak saat mendengar suara

Tek..Tek..Tek..
Bunyi Suara langkah kaki. seorang satpam yang mengarahkan senter nya ke wajahku. Dia berkata "apa yang kau lakukan malam-malam di perpustakaan ini sendirian ?" " Aku tidak sendirian, aku bersama kawanku yang sedang berada di toilet"

"Baiklah,aku akan menetap disini untuk memastikan kau dan kawanmu baik"
Satpam itu duduk di kursi ujung lorong sambil memainkan senter nya. Tidak lama kemudian aku mendengar suara pintu tertutup, dan itu Yolanda . Ada yang aneh dari dia, muka nya putih pucat tidak seperti biasanya.

Dalam pikiranku aku berpikir mungkin toiletnya jorok penuh kotoran hingga dia pucat.
Satpam yang berada di ujung lorong tertawa terkekeh melihat ekspresi Yolanda yang pucat. sambil menahan rasa mual Yolanda bertanya "siapa dia?"
kujawab "oh itu satpam yang berbaik hati menjaga kita di larut malam"

Lalu tiba tiba Yolanda muntah di lantai. Muka Yolanda dari pucat berubah drastis menjadi ketakutan. Yolanda langsung pamit pulang entah kenapa.

Satpam tersebut semakin kekeh dan tertawa terbahak-bahak . Aku hanya tertawa kecil menyambung tawa satpam itu. Aku menyambung membaca buku .

Dalam Hati terdalamku aku ingin sekali pulang , namun entah kenapa seperti kakiku berat sekali.
Drrrtttt....
Getar di tasku , getar hpku pertanda sms dari Yolanda berkata
"Ada Tangan yang memegang pergelangan kakimu,Lalu pura2 Jatuh ke Lantai dan pergilah ke kamar mandi, kau pasti mengerti"
Aku menutup buku yang kubaca dengan spontan. aku merinding ketakutan dan pura2 menggaruk pergelangan kaki ku, dan ternyata benar. Ada Tangan seseorang... tidak, sesuatu yang memegang kaki ku . Tidak lama, tangan tersebut melepas pergelangan kaki ku. Aku pura2 menjatuhkan kacamata ke lantai dan mengambilnya sambil melihat satpam itu. Aku menggigil ketakutan melihat Satpam itu tidak memiliki kaki yang menginjak tanah. lalu aku pura2 mual dan pergi ke kamar mandi,suara tertawa satpam tersebut berhenti dan melotot kearahku yang bergegas ke toilet.

Aku semakin ketakutan ketika melihat jasad sahabatku Yolanda tanpa kaki, dengan mata yang tercongkel dan mulut yang dijahit dan tangan yang memegang hp yang layarnya berlumur darah.
"Larii!!"
Aku lari dengan secepat mungkin ke pintu keluar, namun satpam tersebut mencegatku sebelum aku keluar , aku berkata dengan sangat ketakutan "Saya ingin pulang, sudah malam pak"
Satpam itu berkata sambil berjalan "Baiklah" saat aku membuka pintu satpam itu berkata "Sudah malam atau sudah tau?"

Aku terbangun dengan liur di buku, kulihat jam menunjukkan pukul 22.00 , lalu aku melihat Yolanda pergi ke toilet, aku juga mendengar suara langkahan kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar