Rabu, 16 September 2015

Urban Legend : Ningen

[URBAN LEGEND]

Ningen sendiri dalam bahasa jepang diartikan sebagai manusia namun kali ini sebutan ningen merujuk pada makhluk putih misterius penghuni antartika. Selama beberapa tahun terakhir, desas-desus telah beredar di Jepang tentang keberadaan raksasa bentuk kehidupan humanoid yang menghuni perairan es Antartika. Dilaporkan diamati berkali-kali oleh anggota awak kapal pemerintah yang melakukan “penelitian paus”, ini disebut “Ningen” dikatakan sepenuhnya berwarna putih dengan panjang sekitar 20 hingga 30 meter.
Saksi mata menggambarkan mereka sebagai memiliki bentuk seperti manusia, seringkali dengan kaki, lengan, dan bahkan lima jari tangan. Kadang-kadang mereka digambarkan memiliki sirip atau yang besar-seperti ekor putri duyung bukan kaki. Yang hanya dapat dilihat bagian wajah seperi mata dan mulut

Menurut sumber, anggota awak di dek mengamati sebuah benda yang mereka pikir awalnya kapal selam asing di kejauhan. Ketika mereka mendekat, bagaimanapun, menjadi jelas dari bentuk tak beraturan hal itu bukan buatan manusia – itu masih hidup. Makhluk dengan cepat menghilang di bawah air.
Untuk sebagian besar, keberadaan Ningen dianggap sebagai sebuah legenda. Banyak informasi tentang makhluk diisukan ini dapat ditelusuri kembali ke serangkaian posting di forum 2channel, ditulis oleh seseorang menggambarkan pengalaman seorang teman yang bekerja pada pemerintah di kapal penelitian ikan paus

kemungkinan makhluk-makhluk tak dikenal yang menghuni laut selatan, dan ini termasuk screenshot Google Maps yang menunjukkan apa yang tampak seperti Ningen di Samudera Atlantik Selatan di lepas pantai Namibia

Hingga saat ini, tidak ada bukti kuat telah disajikan untuk mengkonfirmasi keberadaan Ningen. Pemerintah diyakini menyimpan catatan detail dari penampakan, tetapi mereka telah merilis tidak ada informasi kepada publik dan telah dilaporkan saksi mata diperintahkan untuk tetap diam.

Rabu, 09 September 2015

Creepypasta : TRACHEOTOMY

"TRACHEOTOMY”

(Pertolongan pertama orang yang kesulitan bernapas karena tersedak sesuatu di tenggorokan)
Aku ingat melihat pria yang berada di meja makan jatuh karena tersedak. Seorang wanita segera berdiri dan lari ke arahnya, mencoba menolongnya. Begitu pula para pelayan restoran. Sementara pengunjung yang lain, termasuk aku, hanya bisa berdiri dan menanti dengan cemas.

Dengan panik, wanita itu membaringkan pria itu di lantai. Lelaki itu masih keliatan tercekik, tak mampu bernapas.

Ia segera mengambil sedotan dan sebilah pisau dari atas meja.
“Pak,” kata wanita itu dengan suara tegas, namun tenang, “Saya harus melakukan trakeotomi darurat untuk menyelamatkan anda!’

Dengan gerakan yang halus dan cekatan, ia menyayat leher lelaki itu menaruh jarinya di luka itu untuk membuatnya tetap terbuka. Darah tentu saja segera merembes keluar, namun tak banyak. Aku mendengar wanita itu bergumam bahwa ia sudah menemukan suatu membran dan langsung menacapkan sedotan itu tepat ke atas luka tersebut.

Aku mungkin bukan dokter seperti wanita itu, namun aku tahu teori yang melandasi trakeotomi. Sedotan itu akan berfungsi sebagai lubang ventilasi sehingga udara tetap bisa masuk lewat saluran pernapasannya dan masuk ke paru-paru. Tentu itu akan menyelamatkan nyawanya.
Seperti orang-orang lain, aku hanya bisa mematung, sekaligus kagum pada tindakan cekatan wanita itu.

Namun tak ada satupun yang siap melihat adegan selanjutnya, ketika wanita itu mulai menghisap darah pria dari sedotan itu.(bisakah kalian membayangkan jika jadi si "Aku")