Kamis, 10 Desember 2015

Creepypasta : Take a bath

Jennifer sedang duduk di meja belajarnya, menyelesaikan PR-nya. Ia akan mengikuti ulangan pada esok hari dan ia harus belajar. Saat ia sedang mencari salah satu bukunya, ia menerima sebuah pesan singkat pada ponselnya.
Jennifer tidak mengenali nomor yang mengiriminya pesan, isi pesannya adalah: “Mandilah dan pergi tidur, ibu.”

Jennifer mengira bahwa ibunyalah yang telah mengiriminya pesan tersebut dengan ponsel orang lain dan ibunya lupa menuliskan namanya dengan benar pada pesan tersebut

Jennifer sudah berniat untuk mandi, jadi ia pun melepaskan bajunya, mengambil sebuah handuk dan beranjak menuju kamar mandi. Ia berhenti tepat di depan pintu kamar mandi, terkejut. Bak mandinya telah terisi penuh.
“Hmmm.. Itu aneh,” pikir Jennifer. “Mungkin ibu telah mengisi baknya sebelumnya.”

Jennifer meletakan handuknya dan menceburkan dirinnya ke dalam bak. Seluruh tubuhnya telah terendam sebe;um ia merasakan tubuhnya seolah terbakar. Dalam beberapa detik rasa terbakar tersebut semakin buruk dan buruk hingga Jennifer menangis kesakitan

Jennifer melompat keluar dari bak mandinya, namun sudah terlalu telat. Ia melihat air dalam bak mandinya berubah menjadi merah. Merah darah. Kulit pada lengan dan kakinya mulai terkelupas. Begitu pula dengan kulit pada perut dan dadanya. Seluruh kulit tubuhnya mulai terkelupas.
Potongan-potongan kulitnya yang terkelupas jatuh ke lantai dan
Jennifer berteriak kesakitan. Lantai kamar mandinya telah dibanjiri oleh genangan darah. Dalam rasa sakit yang luar biasa, Jennifer membuka pintu kamar mandinya dan melangkah keluar. Ia menuju ke kamarnya. Darahnya membasahi sepanjang karpet di mana ia melangkah.
Jennifer mengambil ponselnya untuk menelpon polisi, namun ada sebuah pesan baru yang menunggu untuk dibuka pada ponselnya

Isi pesan tersebut adalah: “Lain kali, mandilah dengan air.”
Jennifer mendengar susara tawa di belakangnya dan ketika ia menengok ke asal suara tersebut, ada seorang pria tinggi berpakaian serba hitam berdiri tepat di pintu. Pria tersebut menggenggam sebuah pisau pada salah satu tangannya dan sebuah wadah asam sulfat yang telah kosong pada tangan yang satunya