Senin, 07 Maret 2016

Creepypasta : My sister

~My Sister~

"Kenapa harus dia?" Hanya itu yang aku ucapkan di benakku, yah, ini kisah yang tidak harus di ceritakan, kenapa? Karena ini kisah yang sangat pedih dan kurasa menyeramkan.

"Hahaha, kau begitu tampan kakak" Adikku mengucapkannya dua kali. Dia hanya mengigau bila rasa sakitnya mulai datang. Hanya itu obat yang bisa dia perbuat. Keceriaannya terbatas. Penuh dengan rasa sakit yang mendalam. Aku sebagai kakak, tidak sanggup melihatnya menderita, aku ingin penyakit itu bisa ku ambil alih. Tapi itu mustahil.

Sepulang sekolah hanya tampang kakaknya saja yang membuatnya ceria, dia sangat sayang ke padaku. Dan sering kali juga dia terlihat aneh, setiap malam jum'at dia tidak ingin melihatku, aku tidak tahu penyebabnya. Sering sekali dia berteriak kencang, suaranya menyebar di seluruh ruangan rumah sakit

Setiap hari aku menghiburnya kecuali hari jum’at, dengan candaan yang baru. Dia tetap terhibur karena aku. Hari-hariku dan hari-harinya sangat menipis.
Suatu hari dia memberitahukan sebuah rahasia yang pernah dia lihat, "Kakak, ini sebuah rahasia yang harus kau dengar. Ini sangat penting, bila kau sanggup mengubahnya kita akan bersama selamanya", "Apa itu" Kataku dengan penasaran.

"Ini tentang kamar ayah" Katanya yang membuatku semakin penasaran.
"Ada apa dengan kamarnya?" Tanyaku sambil memiringkan kepalaku.
"Kau tahu, ada yang aneh disana, ada sesuatu yang ayah lakukan. Di luar kamarnya aku mendengar ocehan dari mulut ayah, katanya "Kau tidak perlu khwatir dengan hal sekecil ini. Aku akan melaksanakan tugasku. Karena aku tidak perlu repot, anak-anakku jadi jaminannya" itu yang ayah katakan di dalam" Katanya dengan muka yang berekspresi takut.
"Siapa juga di dalam Din?"
Adikku sepertinya berbicara, tapi di tunda dengan kemunculan penyakitnya lagi. Dia teriak kesakitan, dan tidak bisa di kendalikan. Aku segera memanggil dokter

Dokter itu masuk dan aku menyaksikanya dengan kedua mataku. Di depanku terpampang adikku yang menderita, aku menjadi takut. Itu sakit yang tidak pernahku lihat sebelumnya. Dia sangat menderita waktu itu. Beberapa menit berjalan, dia terengah-engah, nafasnya tidak beraturan. Dadanya naik turun dengan kencang. Ternyata ajalnya akan datang

Jam 9 pagi, dia sudah tiada. Aku sangat sedih dan menderita melihatnya yang sudah pergi. Adikku yang manis tidak pernah kulihat lagi

Setelah aku menginjak kaki di perkeburan dan setelah aku mendoakan adikku, aku pergi ke ruamah sakit untuk mengambil barnag-barnag adikku di sana.\
Aku masuk ke ruang adikku, dan membereskan barang itu.
Setelahnya pintu pun ku buka, aku di berhentikan oleh dokter yang memegang sebuah surat. "ini dari adikmu Hallen" Katanya sambil mengasihku surat itu. Akupun membukanya, ada tulisan adikku yang membuatku kaget.
Aku pun berlari meninggalkan rumah sakit. Aku berlari dengan sekencang-kencangnya

~"Hai kakakku yang tersayang, aku sangat bangga sebagai adikmu. Aku Minta maaf telah meninggalkanmu, aku sungguh menyesal mendengar percakapan ayah, tidak, kau pasti menyesal memiliki ayah yang jahat. Kakak?, bila aku mati, tolong aku kakak, tolong aku. Karena jiwaku akan di ambil oleh teman ayah. Kita sudah di takdirkan menjadi korbannya ayah, demi sekumpulan kertas yang menjijikan itu dia mengorbankan kita. Bila kau bisa merubah takdir kita sebagai korban, aku akan bebas kakak"~
Setelah aku sampai di rumah. Aku langsung masuk ke ruangan iblis itu, aku bakar semua perlatan ayah. Dengan kemarahanku, aku tidak menyisakan satu apapun. Tinggal satu, sebuah Guci bunga besar yang di lukiskan dengan gambaran aku dan adikku. Akupun memecahakannya, setelah itu pecahan benda itu menjadi abu, dan hilang di telan udara.
Ayahkupun masuk, dia mencoba mencekikku tapi aku melawannya. Kami saling memukul, aku membalikkan badannya, aku patahkan tangannya dan kakinya

"Anak bangsat seharusnya kamu tidak mendekati adikmu" Hanya itu yang dia katakan di tengah kematiannya, Akupun mengambil polpen di meja ayahku, ku tusuk lehernya sampai 23 kali. Mulutnya mengangap dan mengatakn sesuatu yang tidak jelas karena dia telah di ujung kematian, "Anak itu akan.....akan.... bebas nak, to.....to...tolong masukkan dia lagi" Diapun mati di bawah tindihanku, akupun menggeser ke dinding, aku bersandar

Tiba-tiba adikku muncul di hadapanku, dia memakai baju yang sangat putih dengan mata yang berdarah. Dia menghampiriku. Tapi aku bingung sekali, dia melektakkan tanganya ke mulutku sampai menutupi hidungku sehingga aku tidak bisa bernafas. Penglihatanku menjadi sedikit gelap, aku hanya mendengar "Kau telah membebaskanku, dan kau harus mengikutiku".

Setelah itu aku berada diruangan yang putih. Aku di gandeng oleh adikku.
“Apa yang terjadi?” Tanyaku di dalam benakku.
“Selamat dating kakak di duniaku. Sebenarnya aku bukan manusia.Aku ingin kakak hanya di dekatku” Katanya
“Selama ini kau bohong ke padaku?”
“Maaf, kak, yang aku katakana tentang ayah semuanya bohong belakaku, Ayahmu sudah tahu siapa aku sebenarnya, sejak aku lahir dia sudah tahu”
“Di guci itu ada gambarku juga, apa sebenarnya terjadi?”
“Kau binging sekali kak, aku hanya menggambarny saja, Ayah tidak tahu akan hal itu. Guci itu hanya untuk ku gunakan memanggimu, aku sengaja melatakkannya disana agar kau bias menghancurkannya, dan kontrak kita akan nyata”
“Kenapa?”
“Karena aku ingin jiwamu” Dia pun tersenyum dan membawaku entah kemana tujuan kami selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar