Aku terbangun dari tidur pulasku dengan mimpi indah menggelayutiku. Mimpi itu benar benar indah. Gadis bermata cokelat itu terus tersenyum menatapku dalam mipimpiku. Tatapannya benar benar memabukkan pikiranku. Hingga saat aku tersadar pun aku masih bisa mengingat jelas wajah cantiknya, senyuman manisnya dan tatapan tajamnya.
..
Sayang sekali itu hanya sebuah imajinasi dari mimpiku. Ya, sudah beberapa hari ini aku memimpikannya. Tepatnya sejak aku tinggal di rumah ini. Sebenarnya dari awal aku tidak menyukai tempat ini. Kalau saja aku tak berhutang pada Jason, aku tak akan mau tinggal di sebuah rumah besar hanya untuk menunggui peti mati.
..
Jason, temanku adalah seorang pengurus mayat. Entah ada urusan apa sampai dia harus pergi beberapa hari dan aku dipaksa untuk menjaga mayat di peti ini. Menurut rumor yang beredar, mayat yang kutunggu ini adalah mayat pengantin wanita yang tewas setelah seminggu dari hari pernikahannya.
..
Menurut yang kudengar dari pembicaraan orang orang, wanita ini sering disiksa dan dipukuli oleh suaminya. Wanita itu ditemukan tewas gantung diri dengan luka sayatan di tubuhnya. Hemm..benar benar pengantin baru yang malang.
**********************************************
..
Mataku sudah hampir terpejam, ketika kudengar suara berisik dan deritan pelan dari ruang bawah tanah. Aku mencoba mengabaikannya, namun suara itu semakin lama semakin terdengar berisik di telingaku. Sungguh, aku sangat benci suara apapun yang menganggu tidur malamku.
..
Dengan sangat terpaksa, aku pun memeriksa apa yang terjadi di rungan itu. Tapi aku tak menemukan apapun. Mungkin tadi hanya suara tikus, pikirku. Aku bergegas pergi namun suara berderit itu terdengar kembali di telingaku. Tepat di belakangku. Saat aku menengok ke belakang, kulihat tutup peti mati itu sedikit bergeser.
..
Jantungku mulai berdegub kencang. Kuakui aku merasa sedikit takut tetapi kuberanikan diri untuk mendekati peti itu. Aku harus memastikan bahwa ketakutanku itu hanya ilusi. Perlahan, kuraih tutup peti mati yang bergeser terbuka itu, aku berniat merekatkannya kembali.
..
Tetapi sesuatu yang kulihat di dalam peti mati benar benar sangat mengejutkanku. Aku hampir saja tak bisa bernafas karena melihatnya. Pengantin wanita yang ada di dalam peti mati itu adalah gadis yang selama ini kulihat dalam mimpiku. Apakah aku berhalusinasi lagi? Setelah kuamati baik baik, ternyata itu bukan halusinasi.
..
Entah mengapa, rasa takutku perlahan malah mulai hilang. Ada rasa senang karena aku menemukannya. Tetapi ada rasa sedih karena kenyataannya gadis yang ingin kutemui telah terbujur kaku. Aku mengamatinya semakin dalam. Ternyata rumor yang beredar itu benar. Ku lihat beberapa luka sayatan memenuhi lengan dan tangannya.
..
Pria seperti apa yang tega melakukan ini pada wanitanya? Aku ingin sekali mengutuk pria yang berlaku kejam padanya itu. Aku merasa kasihan pada gadis malang ini. Entah apa yang kupikirkan, aku membawanya keluar dari peti mati itu. Aku membaringkannya di ranajngku lalu aku mengobati luka luka sayatan di lengannya.
..
Setiap pagi, aku menyisir rambut panjangnya dan meletakkan bunga mawar dalam genggaman tangannya. Mungkin ini terdengar sangat konyol. Aku merasa benar benar telah jatuh cinta pada gadis dalam mimpiku yang ternyata telah menjadi mayat. Jason pasti akan menertawaiku jika aku menceritakan ini padanya.
**********************************************
..
Dua hari sudah berlalu tetapi Jason belum juga kembali. Aku sedikit merasa senang karena itu artinya aku memiliki banyak waktu bersama gadis dalam mimpiku ini. Aku kembali menyisir rambutnya dan mengganti bunga mawar yang ada di tangannya dengan bunga mawar yang baru.
..
Saat kuperhatikan baik baik, terlihat ada bekas luka cakar baru di lengan kanannya. Aku mulai merasa heran darimana datangnya luka ini? Padahal kemarin aku sudah mengobatinya. Apakah ada sesuatu atau seseorang yang datang melukainya lagi?
Selasa, 30 Juni 2015
Creepypasta : Pengantin Wanita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar